Film yang menceritakan tentang pendidikan yang ada di wilayah Kalimantan Barat, tepatnya di Desa Suruh Tembawang, Kabupaten Sanggau. Kehidupan didesa itu bergantung pada pertanian, dan desa itu juga berbatasan dengan negara Malaysia. Mata uang yang digunnakan yaitu Rupiah dan Ringgit Malaysia. Tidak cuma itu saja, barang-barang sembako juga banyak yang buatan malaysia. karena akses ke malaysia lebih murah. Transportasi yang ada disana hanyalah bisa mealui sungai yaitu sungai sekayam.
|
Gambar : Keadaan sungai |
Film ini mengisahkan tentang JALESHWARI yang
diperankan oleh Marcella Zalianty. Seorang wanita dengan keinginan yang
kuat bersedia untuk terjun langsung ke wilayah pedalaman perbatasan
antara Malaysia dan Kalimantan Barat. Tujuannya untuk memperbaiki
kinerja program CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan
tempatnya bekerja dalam bidang pendidikan. Dalam masa tugasnya
JALESHWARI tinggal di rumah BORNEO, salah satu anak suku Dayak.
|
Gambar : Keadaan Sungai dan Alat transfortasi |
Ternyata semua tidak seperti kehendak yang diinginkan, pada
kenyataannya masyarakat di pedalaman Kalimantan Barat memiliki kehidupan
sosial sendiri. Mereka tidak menghiraukan pentingnnya pendidikan dan
garis perbatasan sebuah negara. Mereka hanya menjalani kehidupan
sehari-hari dengan wawasan kebudayaan yang mereka junjung.
Konflik timbul saat JALESHWARI mencoba untuk menjalankan program
belajar melalui sekolah sederhana. Masyarakat lebih cenderung untuk
membiarkan anak-anaknya bekerja di ladang atau menjadi TKI di negeri
tetangga yang lebih jelas akan menghasilkan uang.
|
Gambar : Keadaan Sungai dan Alat transfortasi |
Kejadian-kejadian yang dialami oleh JALESHWARI akhirnya membuatnya
sadar akan pentingnya mengetengahkan pola kebudayaan di lingkungannya.
|
Gambar : Mata Uang yang digunakan Penduduk Setempat |
|
Gambar : Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh kaum wanita | |
|
|
Suasana Belajar |
|
Keadaan Gedung Sekolah |
|
Keadaan Rumah penduduk |